kimzolciakwedding.com
Berita

Pesawat Haji Garuda Indonesia Terpaksa Kembali ke Bandara Setelah Mesin Terbakar

kimzolciakwedding.com – Sebanyak 441 jemaah haji yang menaiki Pesawat Garuda Indonesia GA 1105 dari Makassar, terpaksa kembali ke bandara setelah sekitar 30 menit terbang karena salah satu mesinnya terbakar.

Kepanikan yang mungkin dirasakan para penumpang dalam situasi seperti itu tidak terjadi. Para jemaah haji yang berada di dalam pesawat tetap tenang, dengan hanya lantunan zikir dan doa yang terdengar.

Salah satu penumpang, Rohani binti Maddo (50), menceritakan bahwa dia mendengar keterangan dari awak kabin bahwa pesawat terpaksa putar balik karena ada kerusakan pada mesin. Rohani mengatakan pesawat berputar-putar hingga tiga kali hingga akhirnya mendarat di bandara Sultan Hasanuddin.

“Tidak ada kekacauan, hanya lantunan zikir dan doa saja yang terdengar,” ujar Rohani kepada tim Media Center Haji 2024 saat tiba di Bandara AMAA Madinah.

Rohani mengaku tidak memberitahu keluarganya karena takut mereka khawatir. “Keluarga malah tahunya dari media sosial,” tutur jemaah asal Malino ini.

Sempat merasa takut tak bisa ke Tanah Suci namun ia tenang karena pihak Garuda memberikan kepastian bahwa mereka akan pergi dengan pesawat baru. “Sekarang saya hanya ingin beribadah,” ujarnya.

Ketua Kloter UPG 5, A.M Yusuf Hakim, menjelaskan bahwa pesawat Garuda Indonesia GA 1105 terbang sesuai jadwal pukul 15.30 WITA dengan membawa 441 jemaah, 5 orang petugas kloter, dan 5 orang petugas haji daerah (PHD) dari Gowa, Sulawesi Selatan.

Setelah setengah jam terbang, pesawat mengalami gangguan teknis sehingga harus kembali ke Makassar. “Kami hanya bisa saling mengingatkan supaya tenang, insyaallah semua bisa terkondisikan dengan baik,” ujar Yusuf.

Menurut Yusuf, para jemaah juga tenang, semua berzikir dan berdoa. Pesawat kembali mendarat pukul 17.15 WITA. “Pak Kakanwil menyambut di asrama haji, santap malam, salat Magrib, dan Isya. Pihak Garuda menyampaikan memang ada kendala teknis dan disiapkan pesawat pengganti. Kami take off lagi pukul 21.00 WITA,” kisah Yusuf lagi.

Dia menambahkan, selama proses itu, pihaknya selalu menenangkan jemaah agar bisa mengambil hikmah dari kejadian itu. Di kloter UPG 5 ada 118 lansia dan 18 jemaah yang butuh kursi roda, sehingga membutuhkan pendampingan khusus.

Anda mungkin juga suka...