https://kimzolciakwedding.com/
Wedding

Menikah Bukan Pelarian: Kenapa Komunikasi Itu Segalanya

Kadang kita suka mikir, “Udah capek sendiri, udah bosan disuruh-suruh keluarga, kayaknya kalau nikah enak deh… punya teman hidup, bisa lari dari semua tekanan.” Eh, tapi tunggu dulu. Menikah itu bukan pelarian. Bukan tempat kabur dari masalah hidup yang belum kelar. Justru, kalau nggak siap, pernikahan bisa jadi masalah baru yang jauh lebih rumit. Dan kuncinya? Komunikasi.

Bukan Sekadar Ganti Status

Nikah itu bukan cuma soal ganti status dari “single” ke “married” di media sosial. Bukan juga soal pesta mewah, atau akhirnya bisa tidur sekasur tiap malam. Lebih dari itu, nikah adalah komitmen jangka panjang yang penuh tantangan. Kalau kamu masuk ke pernikahan karena pengen kabur dari rumah, atau karena nggak tahan ditanya “kapan nikah?”, kemungkinan besar kamu bakal ketemu tembok yang lebih tinggi dari ekspektasi.

ALTERNATIF TRISULA88

Jadi sebelum buru-buru nikah, tanya dulu ke diri sendiri: “Gue nikah karena apa, sih?” Kalau jawabannya karena pengen bahagia, itu sah-sah aja. Tapi ingat, kebahagiaan dalam pernikahan nggak datang begitu aja. Harus ada usaha, harus ada komunikasi.

Komunikasi Itu Udara dalam Hubungan

Coba bayangin, kamu tinggal bareng seseorang, 24 jam, tiap hari, seumur hidup. Nggak mungkin nggak ada gesekan, kan? Dari hal kecil kayak posisi odol, sampai yang besar kayak cara ngatur uang atau pola asuh anak. Kalau nggak dikomunikasikan dengan baik, masalah kecil bisa meledak kayak bom waktu.

Komunikasi dalam pernikahan itu kayak udara—nggak kelihatan, tapi penting banget. Kamu bisa aja punya pasangan yang super perhatian, tapi kalau nggak bisa ngobrol dengan terbuka, jujur, dan saling mendengarkan, hubungan bakal hambar. Atau malah toxic.

Komunikasi bukan cuma soal ngomong, tapi juga soal mendengar. Sering banget pasangan merasa nggak didengar, padahal udah ngomong berkali-kali. Nah, itu artinya bukan kurang ngomong, tapi kurang nyambung. Makanya penting buat belajar active listening—bener-bener dengerin, bukan cuma nunggu giliran buat ngomong.

Jangan Asal Ngambek, Tapi Omongin

Banyak pasangan yang ribut bukan karena masalah besar, tapi karena salah paham. Dia pikir kamu marah, padahal kamu cuma capek. Kamu pikir dia cuek, padahal dia lagi stres mikirin kerjaan. Kalau nggak dibahas, ya saling menduga-duga terus, ujung-ujungnya jadi drama.

Komunikasi juga termasuk ngomongin hal-hal nggak enak. Jangan cuma ngobrol pas happy doang. Kalau ada yang bikin sakit hati, jangan dipendam. Tapi ngomongnya juga jangan sambil emosi, ya. Cari timing yang tepat, dan pakai bahasa yang nggak menyalahkan. Daripada bilang, “Kamu tuh egois banget!”, lebih baik ganti dengan, “Aku ngerasa nggak didengar waktu itu…”

Belajar Bareng, Bukan Saling Tuntut

Menikah bukan soal siapa yang lebih pintar, lebih dewasa, atau lebih sabar. Tapi soal tumbuh bareng. Kadang kita terlalu fokus sama kekurangan pasangan, padahal diri sendiri juga nggak sempurna. Nah, komunikasi yang sehat bisa bantu kita saling mengerti dan saling menguatkan.

Kalau kamu merasa pasanganmu nggak peka, bisa jadi kamu belum pernah ngomong langsung tentang apa yang kamu butuh. Jangan harap pasangan bisa baca pikiran. Nggak semua orang ngerti sinyal halus. Jadi, daripada ngambek, lebih baik jujur dan terbuka.

Penutup: Jangan Nikah Buat Kabur

Kalau kamu lagi mikir nikah karena pengen kabur dari masalah, coba pikir ulang. Karena menikah bukan pelarian, tapi perjalanan. Dan dalam perjalanan ini, komunikasi adalah peta sekaligus kompas. Tanpa komunikasi yang baik, kamu dan pasangan bisa nyasar ke tempat yang nggak kalian inginkan.

Jadi, sebelum melangkah lebih jauh, yuk latih dulu kemampuan ngobrol yang sehat. Karena dalam hubungan, bisa ngobrol itu lebih penting daripada cuma cocok.

Anda mungkin juga suka...