kimzolciakwedding.com – Polres Demak sedang melaksanakan penyelidikan atas insiden perusakan jembatan yang terjadi di Desa Babad, Kecamatan Kebonagung. Insiden ini melibatkan sembilan individu dan seorang pemimpin desa. Kepala Satuan Reserse Kriminal, AKP Winardi, menyatakan bahwa pelaku, yang diduga merusak jembatan sebagai jalur untuk truk pengangkut peralatan suara, adalah penduduk lokal dari Dukuh Suketan dan Babad.
Sebagai respon atas tindakan vandalisme terhadap jembatan di Desa Babad, Polres Demak telah mengamankan sembilan warga beserta Kepala Desa yang diduga terlibat. AKP Winardi mengumumkan penyitaan beberapa barang bukti termasuk martil yang digunakan dalam tindak perusakan. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa jembatan mengalami kerusakan parah, dengan lining besi yang hancur hampir sepenuhnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani, mengkonfirmasi bahwa truk-truk yang melanggar aturan muatan berlebih telah ditindak. Penindakan ini mencakup penilangan dan penahanan kendaraan, yang bertujuan untuk memperkuat kepatuhan terhadap regulasi lalu lintas dan menekankan pentingnya keselamatan.
Eko Yatno, salah satu pengemudi truk terlibat dalam insiden perusakan jembatan di Desa Babad, menyampaikan bahwa ia tidak terlibat dalam tindakan tersebut. Menurut Eko, masalah terjadi ketika truk yang ia kemudikan terhambat untuk melintas, yang kemudian ia laporkan kepada panitia. Penjelasan lebih lanjut menyebutkan adanya truk lain dari Jawa Timur yang juga terlibat dalam kegiatan takbiran tersebut.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan aksi beberapa pemuda yang merusak jembatan di Desa Babad, Kecamatan Kebonagung, Demak. Kejadian ini mendapat sorotan luas, menampilkan tindakan yang dilakukan untuk memudahkan truk pengangkut peralatan suara melintasi jembatan. Kepolisian Resort Demak telah mengambil langkah-langkah penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam video tersebut.
