kimzolciakwedding.com
Berita

Analisis Terkini Bank Indonesia: Tren Penurunan Utang Luar Negeri Indonesia pada April 2024

kimzolciakwedding.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2024 mencapai US 398,3  404,8 miliar. Dari tahun ke tahun, ULN Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,5%, mengikuti pertumbuhan sebesar 0,2% yang tercatat pada bulan Maret.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa kedua sektor, baik publik maupun swasta, mengalami kontraksi. Posisi ULN pemerintah pada April tercatat sebesar US 189 192,2 miliar pada bulan sebelumnya. Secara tahunan, kontraksi ULN pemerintah mencapai 2,6%, lebih dalam dibandingkan kontraksi sebesar 0,9% pada bulan sebelumnya.

Menurut BI, penurunan ini terutama disebabkan oleh penyesuaian penempatan dana oleh investor nonresiden dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain karena meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan memastikan pembayaran utang pokok dan bunga tepat waktu, serta mengelola ULN dengan pendekatan yang fleksibel dan strategis dalam hal waktu, tenor, mata uang, dan instrumen untuk mendapatkan pembiayaan yang efisien.

Dalam konteks APBN, ULN digunakan untuk mendukung pembiayaan sektor-sektor prioritas termasuk Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang menyumbang 20,9% dari total ULN pemerintah, diikuti oleh Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 18,6%, Pendidikan 16,8%, Konstruksi 13,6%, serta Jasa Keuangan dan Asuransi 9,6%. Hampir semua ULN pemerintah adalah jangka panjang, dengan pangsa 99,98%.

Untuk ULN swasta pada April 2024, totalnya adalah US 195,2  198 miliar pada Maret 2024. ULN swasta juga mengalami kontraksi tumbuh lebih dalam dari 1,3% menjadi 2,9% pada tahun yang sama, dengan kontraksi terbesar terjadi di perusahaan keuangan yang mencatat penurunan sebesar 5,7% dan non-keuangan sebesar 2,2%.

Sektor ekonomi dengan keterlibatan ULN swasta terbesar adalah Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas, dan Udara Dingin; Jasa Keuangan dan Asuransi; serta Pertambangan dan Penggalian, yang bersama-sama mencakup 78,3% dari total ULN swasta. ULN swasta juga mayoritas adalah jangka panjang, dengan 76,5% dari totalnya.

Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia turun menjadi 29,1% pada April 2024 dari 29,3% pada Maret 2024, terutama didominasi oleh ULN jangka panjang, yang menyumbang 87,1% dari total ULN.

Bank Indonesia menyatakan bahwa koordinasi antara BI dan pemerintah terus diperkuat untuk memantau perkembangan ULN, dan ULN akan terus dioptimalkan untuk mendukung pembiayaan pembangunan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, sekaligus meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi.

Anda mungkin juga suka...